![]() |
Pada saat ini, beasiswa
pendidikan sangat banyak, dua diantaranya adalah beasiswa Australia Scholarship Awards (AAS) dan beasiswa Lembaga Pengelola
Dana Pendidikan (LPDP). Kedua beasiswa ini merupakan primadona dan impian bagi
para scholarship hunters. Hal ini dibuktikan dengan semakin bertambahnya jumlah
pendaftar setiap tahunnya.
Pada kesempatan kali ini,
saya akan membahas Sistem Administrasi kedua beasiswa ini. Mulai dari tahap
seleksi berkas sampai ke tahap interview. Nah, jika ada yang bertanya kenapa
saya hanya membahas dua beasiswa ini saja? Jawabannya adalah karena hanya dua
beasiswa inilah paling membekas di hati saya :v. Untuk AAS, saya sudah dua kali
lulus administrasi berkas dan dua kali gagal di tahap interview. Untuk beasiswa
LPDP, syukur Alhamdulillah, cukup satu kali tes sudah membuat saya menjadi
seorang awardee beasiswa LPDP.
Oke, saya akan mencoba
membahas kedua beasiswa ini tanpa meninggi-rendahkan salah satu beasiswa
tersebut. Kedua beasiswa tersebut sama-sama bagus. Jikalau ada diantara kalian
yang lulus kedua beasiswa tersebut dan bingung mau memilih yang mana, saran
saya tanyalah pada rumput yang bergoncang -_-.
1.
Sumber Beasiswa
Australia Award Sholarship
berasal dari Pemerintah Australia, sistem administrasinya di bawah Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT)
the Department of Education dan Australian
Centre for International Agricultural Research (ACIAR). Beasiswa Lembaga
Pengelola Dana Pendidikan berasal dari Pemerintah Indonesia, sistem
administrasinya dikelola oleh LPDP itu sendiri.
2. Kuota
a. AAS. Pada
tahun 2015, peserta shortlisted (peserta yang lulus seleksi berkas) berjumlah
912 orang, kuota untuk lulus seleksi selanjutnya, yaitu seleksi interview
adalah 440 orang. Pada tahun 2016, peserta shortlisted berjumlah 412 dan kuota
untuk peserta yang lulus seleksi interview adalah 200 orang. Pertambahan maupun
pengurangan kuota ini berdasarkan jumlah penerima beasiswa Short Term Awards.
Jadi, tidak dipengaruhi oleh hubungan diplomatic Indonesia-Australia (Sumber: Briefing
Persiapan Menghadapi Tes Wawancara dan IELTS).
b.
LPDP. Pada tahun 2015, saya tidak tahu berapa jumlah
penerima beasiswa LPDP sebenarnya, yang jelas, jumlah peserta yang lolos
seleksi interview pada tahap Januari-April 2015 itu adalah lebih kurang 1000an
orang (tahap saya lulus beasiswa ini). Pada tahun 2016 ini, LPDP menyediakan
lebih kurang 5000 kuota untuk putra-putri terbaik bangsa ini (http://finance.detik.com/read/2016/01/31/121836/3131280/4/ingin-sekolah-ke-luar-negeri-kemenkeu-sediakan-5000-beasiswa).
3. Tahap
Seleksi Berkas
Untuk tahap seleksi berkas,
saya akan membahas beberapa persyaratan yang menurut saya sangat perlu
diperhatikan. Kalian dapat membaca persyaratan secara lengkap pada situs
masing-masing beasiswa.
a.
AAS. Pendaftaran dibuka satu kali per tahun. Pada
tahun 2016 ini, pendaftaran telah dibuka mulai bulan Januari dan akan ditutup
pada bulan April. Hasil seleksi berkas akan diumumkan pada bulan Juli.
Persyaratannya adalah sebagai berikut
-
Studi yang dipilih harus sesuai dengan “priority
academic areas” yang disediakan AAS
-
IPK minimal 2.9 skala 4
-
Persyaratan Bahasa Inggris. Untuk jenjang S2, IELTS: 5.5 atau TOEFL: 525 (naik 25 dari tahun sebelumnya) atau IBT: 69. Untung jenjang S3,
IELTS: 6.0 atau TOEFL: 550 atau IBT: 79. Hasil tes Bahasa Inggris
tersebut harus berasal dari tahun 2015 atau 2016.
-
Mengisi formulir (online/ offline). Termasuk essay
dalam Bahasa Inggris.
b.
LPDP. Pendaftaran dibuka empat kali per tahun. Jadwal
pendaftaran untuk tahun 2016 dapat dilihat pada gambar berikut.
Persyaratan beasiswa LPDP
adalah sebagai berikut:
-
WNI
-
IPK minimal 3.0 (skala 4) untuk jenjang S2 dan 3.25
(skala 4) untuk jenjang S3.
- Persyaratan Bahasa Inggris. Untuk jenjang S2 tujuan dalam negeri, TOEFL ITP®
500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600.
Untuk jenjang S2 tujuan luar negeri, TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/
IELTS™ 6,5/TOEIC® 750. Untuk jenjang S3 tujuan dalam negeri, TOEFL
ITP® 500/iBT® 61/IELTS™ 6,0/TOEIC® 600. Untuk jenjang S3 tujuan luar
negeri, TOEFL ITP® 550/TOEFL iBT® 79/ IELTS™ 6,5/TOEIC® 750.
Penting! Hasil tes yang dapat digunakan adalah hasil tes yang masih berlaku.
-
Mengisi formulir online.
Termasuk essay (Bahasa Indonesia untuk tujuan DN dan Bahasa Inggris untuk tujuan LN)
- Surat rekomendasi. Form
surat rekomendasi sudah disediakan, jadi mereka yang memberikan rekomendasi
kepada kalian hanya perlu mengisi saja. Tidak ribet. Mengenai jumlah surat
rekomendasi, ada teman saya yang mengirim satu saja, ada yang mengirim dua, dan
saya mengirim tiga.
4. Tahap
Interview
Tahap yang paling membuat
saya deg-degan. Baik beasiswa AAS dan LPDP, kedua-keduanya itu saya di
interview oleh beberapa orang manusia. Ya, manusia. Jadi tidak mungkin kalian
masuk ke dalam ruang itu dalam bentuk utuh dan keluar hanya tinggal tulang
belulang saja. Yang ingin saya katakan adalah masuklah ke dalam ruangan interview
tersebut secara sopan dan jadilah versi terbaik dari diri kalian pada saat itu.
Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada proses ini berhubungan dengan essay
yang telah kalian buat, pekerjaan, pengalaman kuliah, dan organisasi (khusus
LPDP, yang berhubungan dengan jodoh biasanya akan ditanya :v).
a.
AAS. Tahap interview AAS terdiri dari dua sesi yaitu
sesi IELTS Test dan sesi Interview yang dilaksanakan oleh Joint Selection Team (JST). Urutan dari sesi ini dapat berbeda-beda
pada setiap kandidat. IELTS dilaksanakan oleh pihak IALF Jakarta bekerja sama
dengan pihak AAS. Kalian tidak perlu megeluarkan biaya sepeser pun untuk
mengikuti tes IELTS ini. Sesi interview akan dipandu oleh dua orang, dengan
kombinasi 1 orang pria dan 1 orang wanita; 1 orang dari Indonesia dan 1 orang
dari Australia. Pengalaman interview saya, pada tahun 2015 di-interview oleh
seorang pria Australia dan seorang wanita Indonesia. Selanjutnya pada tahun
2016, di-interview oleh seorang pria Indonesia dan seorang wanita Australia.
b.
LPDP. Tahap interview LPDP terdiri dari sesi LGD, essay on the spot, dan sesi interview.
Urutan sesi ini akan berbeda-beda pada setiap peserta. LGD merupakan singkatan
dari Leaderless Group Discussion, sebuah kegiatan diskusi untuk memecahkan
suatu masalah tanpa ada “ketua”. Pada sesi interview, kalian akan di-interview
oleh 3 orang reviewer yang terdiri dari seorang psikolog, akademisi, dan pihak
LPDP.
5. Setelah
itu?
Nah, jika kalian lulus tahap
interview, kalian tidak serta merta langsung kuliah atau langsung angkat koper
ke luar negeri. Masih ada beberapa proses lagi yang harus kalian lakukan dan berpengaruh
pada penerimaan beasiswa kalian. Jadi, jangan anggap remeh tahap-tahap tersebut.
a.
AAS. Setelah kalian lulus tahap sebelumnya, kalian
akan mengikuti kegiatan EAP (English for
Academic Purposes). Rentang waktu kegiatan ini bergantung pada hasil tes IELTS
kalian. Jadi, semakin rendah nilai IELTS maka semakin lama kalian mengikuti
kegiatan EAP. Selanjutnya, jika semua tahap telah kalian lalui, maka kalian
akan segera berangkat ke Australia. Mengenai urusan dengan kampus tujuan, visa,
dll akan diselesaikan oleh pihak AAS. Kalian hanya perlu menyiapkan beberapa
dokumen saja.
b.
LPDP. Setelah kalian lulus tahap interview, kalian
akan mengikuti kegiatan “Persiapan Keberangkatan” atau disingkat dengan PK.
Untuk urusan dengan kampus tujuan, kalian harus mandiri dalam menyelesaikan hal
tersebut. LPDP hanya membantu kalian mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
dana dan administrasi kampus.
Nah, setelah membaca tulisan
ini, apakah kalian ingin menentukan mau fokus ke beasiswa yang mana? Atau sudah
menilai yang mana lebih mudah atau lebih sulit? Harus diingat ya, tujuan saya membuat tulisan
ini hanya untuk memberikan gambaran mengenai sistem administrasi kedua beasiswa
tersebut. Dengan begitu, kalian bisa mempersiapkan apa-apa saja yang dibutuhkan
pada setiap tahap. Saran saya dalam memilih beasiswa, pilihlah beasiswa yang
sanggup menanggung semua biaya pendidikan dan kehidupan kalian di tempat
tujuan. Hal ini sangat penting, agar kalian bisa fokus untuk belajar, selesai
tepat waktu, sekaligus aktif mengembangkan organisasi yang kalian punya.
Disclaimer: Tulisan ini adalah murni pengalaman saya. Jika ada kesamaan atau
perbedaan dari informasi yang telah kalian dapat, anggap saja hal tersebut
adalah dinamika kehidupan -_-.
Update.
Update.
Berdasarkan Australia Awards Scholarships Policy Handbook yang diterbitkan pada bulan Januari tahun 2017, terdapat perubahan pada jenis dan skor tes bahasa Inggris yang diterima oleh Australia Award Scholarship. Adapun perubahannya adalah sebagai berikut:
- Jenis tes bahasa Inggris yang diterima oleh Australia Awards Scholarship adalah International English Language Testing System (IELTS), Test of English as a Foreign Language (TOEFL), dan Pearson Test of English Academic (PTE Academic).
- Skor tes bahasa Inggris yang diterima adalah Academic IELTS dengan skor rata-rata 6.5 dan tidak ada bagian yang skornya di bawah 6.0; paper-based TOEFL dengan skor rata-rata 580; internet-based TOEFL dengan skor 92 dan tidak ada subtest yang skornya di bawah 21; PTE Academic dengan skor rata-rata 58 dan skor communicative skill tidak boleh di bawah 50.
Update 2.
Berdasarkan informasi yang dari salah seorang pembaca dari tulisan ini (Silvia) dan dari grup WA Beasiswa yang saya ikuti, maka saya ingin mengklarisifikasi update sebelumnya. Informasi pada update sebelumnya ditujukan untuk pendaftar beasiswa AAS yang sudah lulus tahap wawancara, bukan diperuntukkan untuk pendaftar awal beasiswa AAS (tahap administrasi). Sekian, terima kasih atas koreksi dari Silvia. Informasi lebih lanjut, klik disini.
26 komentar
Berdasarkan hasil diskusi saya bersama teman-teman penerima beasiswa LPDP dan AAS, tidak semua negara memiliki peraturan seperti itu, mba.
Terima kasih sebelumnya. Sukses selalu!
Untuk persyaratan bahasa inggris AAS sepertinya tetap 5.5 (IELTS)bisa dilihat di sini http://www.australiaawardsindonesia.org/content/158/12/general-requirements?sub=true
Kalau yg min 6,5 di handbook 2017 sepertinya kalau sudah jadi awardee dan ikut training. Saya ingin daftar AAS tahun ini dan ada band score yg dapat 5,5 setelah saya baca kembali pengertian saya seperti itu hehe.
2.3.4. The following scores set are recommended by the Australia Awards Delivery Section for all Australia Awards Scholarship awardees:
i. an Academic IELTS result with an overall score of at least 6.5, with no band less than 6.0, or
ii. a paper-based TOEFL overall score of at least 580, with a minimum of 4.5 in the test of written English, or
iii. an internet-based TOEFL score of at least 92, with a minimum of 21 in all subtests, or
iv. PTE Academic overall score of 58 with no communicative skill score less than 50.
Jadi, tidak mesti IELTS mas, bisa menggunakan TOEFL ITP, atau PTE. Kalau mas mendaftar menggunakan sertifikat TOEFL atau PTE, maka harus ikut IELTS lagi. Jika mas mendaftar dengan IELTS yang terbaru (maks 6 bulan dari tanggal tes IELTS AAS), maka mas tidak perlu ikut IELTS lagi. Jika sertifikat IELTS-nya sudah lebih dari 6 bulan dari tanggal tes IELTS AAS, maka harus ikut tes lagi.
Sekian mas..semoga mas bisa mengerti..heheh
Mau nanya, jadi sepenangkapan saya kita itu kalo mau daftar beasiswa AAS harus punya skor IELTS/ TOEFL dulu, trus nantinya ketika lulus administrasi ada tes IELTS lagi ya? Berarti 2x tes ya? Tes yg kedua itu mandatory atau nggak ya? Seumpama saat pendaftaran saya sudah ngumpulin IELTS dengan band score 7 gitu
Kalo menurut mas bagusan mana dari segi kesejahteraan antara LPDP dan AAS untuk mahasiswa yg ke luar negeri dan sudah berkeluarga?
Terima kasih dan sukses selalu
Mas boleh tidak mengikuti tes IELTS yang diselenggarakan AAS asal nilai IELTS yang mas punya tidak lebih dari 6 bulan. Pada saat saya lulus AAS pertama, ada teman saya yang tidak mengikuti tes IELTS dari AAS, karena yang bersangkutan sudah ada nilai IELTS. Nanti mas lampirkan saja nilai IELTS ke pihak AAS sewaktu mas dapat email kelulusan administrasi.
Nah, pertanyaan yang kedua ini bagaimana ya cara jawabnya..heheh. Kalau untuk AAS, saya sudah lupa, apakah ada atau tidak tunjangan untuk keluarga, jujur, saya benar-benar lupa. Akan tetapi, untuk LPDP, ada tunjangan untuk keluarga, maksimal 50% dari tunjangan bulanan. Perlu diingat, tunjangan untuk keluarga dari LPDP tidak berlaku jika yang berkeluarga sesama awardee LPDP. Namun, jika mereka punya anak, baru berlaku. Hal ini berlaku ke saya, karena saya menikah dengan sesama awardee, jadi tunjangan untuk keluarga tidak dapat, heheh.
Mudah-mudahan jawaban saya membantu ya.
Btw sy mau tanya, untuk apply beasiswa AAS, apa bisa menggunakan sertifikat TOEFL-ITP? Krn yg saya lihat, sertifikat yg diminta adl IELTS dan TOEFL PBT
Terima kasih